Pengertian dari Testing, Assessing, dan Teaching
·
Testing
adalah secara umum adalah mencari tahu seberapa baik suatu pekerjaan. Dalam
istilah pendidikan adalah metode untuk mengukur kemampuan atau pengetahuan
individu dalam domain yang diberikan. Seperti : reading, speaking, listening,
dan writing. Dalam tahap ini testing dipersiapkan di waktu tertentu, contoh :
ulangan harian, UTS, UAS.
·
Assessing
adalah metode atau alat yang digunakan pendidik untuk mengevaluasi, mengukur,
dan mendokumentasikan kesiapan akademik, kemajuan belajar, akuisisi
keterampilan atau kebutuhan pendidikan siswa. Assessing dibagi menjadi 3 :
-
Assessment
for learning adalah penilaian yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dangan cara improvisasi pada kegiatn KBM.
-
Assessment
as learninng adalah penilaian yang dilakukan selama pembelajaran tetapi berbeda
pada individual/grup
-
Assessment
of learning adalah penilaian yang dilakukan setelah pembelajaranuntuk
mengetahui hasil dari proses pembelajaran dan memiliki waktu yang sudah
ditentukan seperti UTS dan UAS
·
Teaching
adalah suatu proses transfer ilmu
pengetahuan.
Berikut adalah gambaran sederhana dari perbedaan Assessing
dan Testing :
Assessing
yaitu proses dari awal (start) sampai akhir (Final Test)
Testing
Berikut ini adalah gambaran
keterkaitan atau hubungan antara Testing, Assessing, dan Teaching:
Kesimpulan dari bagan diatas adalah
:
Test merupakan bagian dari
assassment. Test dilakukan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan, dan kinerja
seseorang. Sehingga berkaitan dengan assassment. Karena, setelah melakukan
test, guru akan lebih mengetahui kemampuan peserta didik sehingga memudahkan
guru dalam assassment. Assassment digunakan sebagai evaluasi dalam pengajaran untuk
memperbaiki teaching process agar lebih sesuai.
1. Jenis-jenis Test
Jenis-jenis test dibagi menjadi 2 yaitu subjetif dan
objektif :
a.
Tes
Subjektif bersifat essai (simple test)
tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa menyusun,
mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa sendiri. Tes
ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan atau
mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri. Jenis-jenis subjektif antara
lain :
-
Essay/uraian
terbatas (restricted response type) :
jawaban dari pertanyaan tersebut dibatasi. Contoh : Sebutkan 3 tipe dari
assessment!
-
Essay/uraian
bebas (extend response type) : pertanyaan
yang bersifat analisa atau sesuai dengan pengetahuan peserta didik dan jawaban
dari pertanyaan tersebut tidak dibatasi. Contoh : Jelaskan apa yang kamu
ketahui tentang pendekatan ilmiah!
b.
Tes
Objektif adalah tes yang disusun
sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif jawabannya. Tes ini terdiri
dariberbagai macam bentuk, antara lain :
-
Tes
Menjodohkan (Matching)
-
Tes
Betul-Salah (TrueFalse)
-
Tes
Analisa Hubungan (Relationship Analysis)
-
Tes
Pilihan Ganda (Multiple Choice)
2. Tipe-tipe Assessment
Ada 6 tipe Assessment
a.
Informal
dan Formal Assessment:
-
Informal
Assessment adalah penilaian yang dilakukan secara langsung, tidak terencana,
komentar dan bersifat tanggapan. Contoh : kerja bagus!, bagus!, sempurna!
-
Formal
Assessment adalah penilaian yang bersifat spesifik untuk untuk melihat sejauh
mana pengetahuan dan keterampilan siswa. Penilaiannya menggunakan prosedur yang
sudah ditentukan. Contoh : exercise, test toefl, UTS, UAS
b.
Formative
dan Summative Assessment :
-
Formative
Assessment adalah penilaian yang dilakukan setelah pembelajaran atau di akhir
pembelajaran.
-
Summative
Asessment adalah penilaian yang dilakukan dengan cara mencoba memperbaiki atau
hasil dari penilaian tersebut untuk ditingkatkan.
c.
Norm-Referenced
dan Criterion-Referenced Assessment :
-
Norm-Referenced
Assessment adalah penilaian yang didasarkan pada norma atau standar yang
berlaku. Contoh : rata-rata (average),
nilai tengah (middle), standar
variasi, skor
-
Criterion-Refernced
Assessment adalah penilaian yang didasarkan pada penilain kriteria yang
bertujuan untuk memberikan feedback orang yang melakukan tes (diakhir
pembelajaran guru memberi penjelasan lalu memberikan pertanyaan), jadi tiap
penilaian sudah mempunyai kriteria masing-masing.
A. Karakteristik dan Jenis Tes dalam Pendekatan Essay-Translation :
A. Karakteristik dan Jenis Tes dalam Pendekatan Essay-Translation :
·
Biasanya
disebut sebagai tahap pra-ilmiah pengujian bahasa.
·
Tidak
diperlukan keahlian khusus dalam pengujian.
·
Tes
biasanya terdiri dari penulisan esai, terjemahan dan analisis tata bahasa.
·
Tes
memiliki bias sastra dan budaya yang berat.
·
Tes
menggunakan pendekatan ini kadang-kadang memiliki komponen oral di tingkat
menengah atas dan lanjutan.
B. Karakteristik dan Jenis Tes dalam Pendekatan Strukturalis
:
·
Pendekatan
ini memandang bahwa pembelajaran bahasa terutama berkaitan dengan perolehan
sistematis dari serangkaian kebiasaan.
·
Pendekatan
strukturalis melibatkan linguistik struktural yang menekankan pentingnya
analisis konstruktif dan kebutuhan untuk mengidentifikasi dan mengukur
penguasaan peserta didik terhadap elemen-elemen terpisah dari bahasa target
seperti fonologi, kosakata, dan tata bahasa.
·
Menguji
keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis terpisah dari yang lain
sebanyak mungkin.
·
Pendekatan
psikometrik untuk pengukuran dengan penekanan pada keandalan dan objektivitas
membentuk bagian integral dari pengujian strukturalis.
C. Karakteristik dan Jenis Tes dalam Pendekatan Integratif :
·
Pendekatan
ini melibatkan pengujian bahasa dalam konteks dan dengan demikian berkaitan
terutama dengan makna dan efek komunikatif total dari wacana.
·
Tes
integratif berkaitan dengan pandangan global kemahiran.
·
Pengujian
integratif melibatkan bahasa fungsional tetapi tidak menggunakan bahasa
fungsional.
·
Penggunaan
tes cloze, dikte, wawancara lisan, terjemahan dan penulisan esai termasuk dalam
banyak tes integratif.
D. Karakteristik dan Jenis Tes dalam Pendekatan Komunikatif
:
·
Tes
komunikatif terutama berkaitan dengan bagaimana bahasa digunakan dalam
komunikasi.
·
Penggunaan
bahasa sering ditekankan pada pengecualian penggunaan bahasa.
·
Upaya
untuk mengukur keterampilan bahasa yang berbeda dalam tes komunikatif
didasarkan pada pandangan bahasa yang disebut sebagai hipotesis keterbagian.
·
Isi
tes harus benar-benar relevan untuk kelompok peserta ujian tertentu dan tugas
yang ditetapkan harus berhubungan dengan situasi kehidupan nyata.
·
Pengujian
komunikatif memperkenalkan konsep mode penilaian kualitatif dalam preferensi
terhadap mode penilaian kuantitatif.
Komentar
Posting Komentar